siapa menabur kopi di angkasa?
hingga kelam arang telah berdikara
aroma manis menyentil daksa
sinestesia delima langit buat terlena
sedang di ujung lorong, sekoloni bangkai menggelimpang
bagai residu di kakus
yang merandai tak sudi memandang
ogah mengeruk harapan pupus
eskalasikah ini? Atau malah melingsir
ah, agaknya kuperlu serdak eliksir