Sajak Inferno

Katakanlah aku celaka, sebab sengaja menghidu aroma yang sejak semula kutahu akan membiusku ke dalam gelombang ketidaksadaran. Berkali-kali, alarm dalam kepalaku berdengking, mencegahku memasuki labirin ini lebih dalam. 'Di sana gelap, kau akan sepi, sendiri, menggigil di bawah kuasa asing,' pekiknya. Kebebalanku tak mampu lagi ditolerir, aku tuli, aku buta, aku mati rasa. Tatap matamu … Lanjutkan membaca Sajak Inferno