Day 13 – Selamat

DI DALAM PERUT Surti ada bom waktu. Semuanya akan terbongkar, cepat atau lambat. Jadi, daripada segalanya terlambat, ia kumpulkan ayah dan ibunya sambil menangis tersengguk-sengguk.

Dari mulutnya, meluncurlah dua kata sebagai ledakan pertama:

“Aku hamil.”

Sudah pasti, orang tuanya naik pitam. Ibunya menenggelamkan wajah pada bantal, napas berantakan, wajah kebingungan.

Ayahnya berusaha menguasai diri. “Dengan siapa kamu berhubungan?!”

Gelegar suaranya menghentak Surti. Takut-takut, ia sebut satu nama. Tubuh tegap ayahnya yang tegang ambruk ke kursi. Tak menyangka, ayah dari cucunya adalah seseorang yang ia kenal dekat.

“Kok … bisa?” Pertanyaan itu mengudara kemudian.

Jadi Surti kupas lagi selapis bawangnya, bahwa ia dibuat tidak sadarkan diri waktu semua itu terjadi. Bahwa Tejo yang melakukan ini, dan ia korbannya.

Usai perkumpulan keluarga yang dadakan dan penuh drama, dibuatlah satu keputusan: Tejo harus menikahi Surti. Mereka bilang, anak Surti perlu figur seorang ayah.

Surti meraung, memberontak. Penolakannya berakhir dengan tamparan di pipi kanan-kiri. Ayahnya berkata dingin, “Sudah baik Tejo mau bertanggung jawab!”

‘Tentu saja Tejo harus bertanggung jawab!’ seru Surti hanya dalam hati, terbekap takut dan paralisis. Tapi, bukan dengan mencelupkan Surti ke dalam lautan limbah kembali. Tak bisa ia bayangkan, seumur hidup tidur dan bangun melihat seseorang yang pernah melecehkannya.

Namun, undangan tetap disebar. Pelaminan diberdirikan. Tenda biru terbentang. Ijab kabul diucapkan. Ucapan “Selamat Menikah” yang puluhan kali dikumandangkan terdengar bagai letusan mercon. Kaki Surti lemas hingga akhir acara.

Ketika ia turun dari tangga pelaminan dengan monster di samping bernama Tejo yang kini berstatus suaminya, sengaja ia olengkan kaki bersepatu hak tinggi. Surti jatuh, darah merembesi kebaya putih. Lekas ia dibawa ke rumah sakit demi pertolongan pertama.

Di atas ranjang, berita gugurnya jabang bayi disikapi Surti dengan tawa keras meski tubuh dan perutnya ngilu-ngilu. Doa “Selamat” yang dilantangkan puluhan orang, kini terkabul. Surti selamat. Benar-benar selamat.

Sehari usai akad, Surti menceraikan Tejo.


Diikutsertakan daalam Gerakan Rutin Menulis 30 Hari (Gerimis30Hari) Ellunar Publishing

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s