AKU MENGERUTKAN HIDUNG. Seberkas aroma yang terhidu mengusikku. Memunculkan letusan di kepala, seolah sehelai benang telah putus tiba-tiba.
Eccedentesiast
‘NAMA: AI. Umur: 10 tahun. Cita-cita: jadi orang dewasa.'
Sepatu Hak Ayah
KUINGAT KAKAK PERNAH MENGGUMAM, "Berarti, sepertinya Ayah memang pake sepatu hak."
Saba
Sosok Kakek berjongkok di lantai yang bersimbah darah. Mulutnya sibuk memamah, suara decapannya terdengar menjijikkan, sedang Adik meringkuk di bawah, kehilangan tangan dan mungkin pula nyawa.
Aksa
Sejak malam di mana ibuku memilih keluarga baru bernama Keabadian, aku dan Ayah turut bercerai dan membentuk keluarga baru sendiri-sendiri.
Seri 30 Hari Menulis
PADA JULI 2021, telah saya rampungkan 60 potong cerita dari 30 prompt, berkat ajang menulis F'MEUS #3. F'Meus adalah sebuah akronim dari Festival Menulis AstraFF. SEMENTARA ITU, Desember 2021 saya isi dengan mengikuti event menulis yang diadakan Ellunar Publisher di Instagram selama 30 Hari. Tajuk program ini adalah "Gerimis" (Gerakan Rutin Menulis).
Day 30 – Zamin
SETIAP SAKSIKAN KABAR dikutilnya uang negara, Gamma memaki-maki sampai merobek koran yang dibaca, pun padamkan teve yang berceloteh ria.
Day 29 – Prototipe
TANPA MENIMBANG LEBIH LAMA, Alfa dan Omega putuskan menikah. Katanya, biar tidak berzina, dan halal bikin anak. Tak perlu otak gendut dijejali ilmu perumahtanggaan, apalagi hitung duit dengan upah buruh rendahan. Sekian ratus ribu sudah bisa daftar pernikahan di bawah tangan.
Day 28 – Bangkrut
DI GURUN PASIR yang tandus itu, mungkin Fulan satu-satunya anak manusia yang tak perlu memikirkan lapar dan haus. Pundi-pundinya senantiasa terisi dan terus bertambah seiring langkahnya terkayuh, sampai kelak ia tiba di tempat tujuan pengembaraan mereka.
Day 27 – Luka
PEREMPUAN ingin belajar angka dan kata, tapi langkahnya diredam aksi pinangan dan siksa sang saksi. Katanya, ini demi keriput orang tuanya yang berutang budi.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.