Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai

Seri 30 Hari Menulis

PADA JULI 2021, telah saya rampungkan 60 potong cerita dari 30 prompt, berkat ajang menulis F'MEUS #3. F'Meus adalah sebuah akronim dari Festival Menulis AstraFF. SEMENTARA ITU, Desember 2021 saya isi dengan mengikuti event menulis yang diadakan Ellunar Publisher di Instagram selama 30 Hari. Tajuk program ini adalah "Gerimis" (Gerakan Rutin Menulis).

Day 30 – Zamin

SETIAP SAKSIKAN KABAR dikutilnya uang negara, Gamma memaki-maki sampai merobek koran yang dibaca, pun padamkan teve yang berceloteh ria.

Day 29 – Prototipe

TANPA MENIMBANG LEBIH LAMA, Alfa dan Omega putuskan menikah. Katanya, biar tidak berzina, dan halal bikin anak. Tak perlu otak gendut dijejali ilmu perumahtanggaan, apalagi hitung duit dengan upah buruh rendahan. Sekian ratus ribu sudah bisa daftar pernikahan di bawah tangan.

Day 28 – Bangkrut

DI GURUN PASIR yang tandus itu, mungkin Fulan satu-satunya anak manusia yang tak perlu memikirkan lapar dan haus. Pundi-pundinya senantiasa terisi dan terus bertambah seiring langkahnya terkayuh, sampai kelak ia tiba di tempat tujuan pengembaraan mereka.

Day 27 – Luka

PEREMPUAN ingin belajar angka dan kata, tapi langkahnya diredam aksi pinangan dan siksa sang saksi. Katanya, ini demi keriput orang tuanya yang berutang budi.

Day 26 – Vestibula

JANTUNG OMI BERDEBAR riuh. Rumah adalah hal amat pribadi bagi setiap manusia yang ia tahu. Maka jika Pi sudi mengundangnya tinggal bersama, apakah rasa yang ia pendam ini berbalas?

Day 23 – Camilan

DENGAN BIBIR BERHIASKAN senyuman palsu, ia pandang Sin. Gadis itu masih cantik, tapi tampak kaku melayani uluran tangannya, juga sibuk menutupi perut yang bentuknya bahkan belum terlihat gendut.

Day 20 – Hygge

ADA TUMPAH BADAI yang ricuh di luaran, tapi kita asyik berpeluk. Jari-jemari terpaut, senyum-senyum terkembang, dan sepotong lagu ceria ditembangkan anak-anak. Sesekali kau goyangkan tubuh ikuti irama. Lalu gelak tawa pecah membahana.

Day 19 – Kuyang

NU TAK PERCAYA mitos. Namun, semua berubah saat bayinya nyaris meninggal, sehari usai perjumpaannya dengan kuyang. Banyak kuyang.

Day 18 – Risak

SEJAK KETAHUAN MERUNDUNG Alpha di masa lalu, Beta kehilangan kedamaian hidup. Ujaran kebencian tetangga menghujaninya tanpa ampun.

Day 17 – Hiraeth

ALFA TAK TAHU nama perasaan ini. Campuran tergenang dalam kenangan, rindu yang bangsat sekaligus azimat. Sesuatu yang menghangatkan matanya pukul dua pagi, mengingatkan ia pada doa-doa yang abadi di kening hati.

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑