Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai

Siapa Nama Ibuku?

SEUMUR HIDUP, SEPERTINYA aku tidak pernah peduli pada nama Mama. Dalam rekaman memoriku, nama itu serupa teman yang pernah kukenal sekali di masa lalu lalu kulupakan lagi karena tidak seberapa penting. Seolah telah diselaputi lumut dan kabut yang timbul saking tidak pernah kukunjungi.

Ugahari

Andai apa-apa mengenai mencintai tidak sekacau pasar pagi, yang membuat seseorang terdesak dan kehilangan sandal sebelah kiri hingga mustahil tak terluka saat mencoba lari.

Malapetaka Malaikat

Sejak ditinggal ibunya pergi melanjutkan kehidupan di  bawah tanah dan alam lain yang kekal, Mala kehilangan semangat hidupnya sendiri. Ibunya adalah tonggak yang menahannya agar tidak jatuh. Kini, usai tonggak itu lenyap, Mala pun ambruk jadi mayat hidup. Kamar menjadi tempatnya mendekam sepanjang hari, membaca buku yang berulang kali dibaca selama bertahun-tahun, atau duduk memeluk... Continue Reading →

Indah, ya?

Namanya Nida, sahabatku satu-satunya. Atau bisa dibilang, akulah sahabatnya satu-satunya. Ya, karena hanya aku yang selama dua tahun berteman dengannya ini yang tahan dengan 'penyakit indah'-nya.

Imam Muda

Seorang insan muda menawarkan pencerahan bagi kaum yang gulita. Sayangnya, ia tak bisa berlama-lama menikmati mentarinya.

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑